Nadia Dwi Rahma
Sebelum
menghilang, mahasiswi program profesi Apoteker Fakultas Farmasi
Universitas
Indonesia (UI), Nurul Fitriyah, 23 tahun, berperilaku sangat
aneh. Hal itu dikatakan teman kosnya, Wulan Nurindah Sari. "Mulai bulan
Juni, Nurul tiba-tiba sering keluar malam dan jarang salat," kata Wulan
ketika ditemui di kampus UI Depok, Selasa, 10 Juli 2012.
Wulan yang tinggal satu kamar dengan Nurul di Jalan Mahali, Wisma Padusi, Pondok Cina, Beji, itu mengisahkan temannya tersebut selalu keluar kos sekitar pukul 20.00 WIB dan pulang setelah subuh. "Padahal biasanya dia yang ngajak saya salat."
Gadis berjilbab ini sempat menanyakan aktivitas rahasia Nurul itu. "Katanya dia ke rumah temannya di Pondok Cina," ujar Wulan. Nurul hanya mengaku di rumah temannya itu dia bisa ngenet dan nonton televisi.
Wulan beberapa kali ingin mengikuti Nurul secara diam-diam. Tetapi dia takut karena sendiri. Akhirnya dia mengajak teman kuliahnya untuk membantu. "Kami sepakat membuntuti Nurul pada akhir pekan (Sabtu)," katanya.
Namun nahas, Jumat malam, 15 Juni 2012, Nurul pergi dan tidak pernah kembali lagi sampai saat ini.
Wulan mengaku Selasa pagi sudah dimintai keterangan polisi. Dia ditanya pakaian terakhir yang dikenakan Nurul. Seingat Wulan, Nurul mengenakan jilbab hitam, kaus warna hijau, dan rok hitam. "Polisi juga minta boks HP Nurul. Polisi bilang ada nomor seri HP di boksnya," kata Wulan.
Nurul adalah mahasiswa asal Tegal, Jawa Tengah. Diperoleh informasi bahwa kedua orang tuanya saat ini tengah menuju Jakarta setelah mengetahui putrinya hilang.
Wulan yang tinggal satu kamar dengan Nurul di Jalan Mahali, Wisma Padusi, Pondok Cina, Beji, itu mengisahkan temannya tersebut selalu keluar kos sekitar pukul 20.00 WIB dan pulang setelah subuh. "Padahal biasanya dia yang ngajak saya salat."
Gadis berjilbab ini sempat menanyakan aktivitas rahasia Nurul itu. "Katanya dia ke rumah temannya di Pondok Cina," ujar Wulan. Nurul hanya mengaku di rumah temannya itu dia bisa ngenet dan nonton televisi.
Wulan beberapa kali ingin mengikuti Nurul secara diam-diam. Tetapi dia takut karena sendiri. Akhirnya dia mengajak teman kuliahnya untuk membantu. "Kami sepakat membuntuti Nurul pada akhir pekan (Sabtu)," katanya.
Namun nahas, Jumat malam, 15 Juni 2012, Nurul pergi dan tidak pernah kembali lagi sampai saat ini.
Wulan mengaku Selasa pagi sudah dimintai keterangan polisi. Dia ditanya pakaian terakhir yang dikenakan Nurul. Seingat Wulan, Nurul mengenakan jilbab hitam, kaus warna hijau, dan rok hitam. "Polisi juga minta boks HP Nurul. Polisi bilang ada nomor seri HP di boksnya," kata Wulan.
Nurul adalah mahasiswa asal Tegal, Jawa Tengah. Diperoleh informasi bahwa kedua orang tuanya saat ini tengah menuju Jakarta setelah mengetahui putrinya hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar